Friday, April 8, 2016

Pengantar Manajemen Keuangan

Menurut Bambang Riyanto
    Manajemen Keuangan adalah Keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha  untuk mendapatkan dana dan menggunakan dana atau mengalokasikan dana (Pembelanjaaan dari arti luas)

Menurut Suad Husnan
    Manajemen Keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan.

    Jadi Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Keuangan 

Perencanaan Keuangan
    Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

Penganggaran Keuangan
    Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

Pengelolaan Keuangan
    Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

Pencarian Keuangan
    Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

Penyimpanan Keuangan
    Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

Pengendalian Keuangan
    Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.

Pemeriksaan Keuangan
    Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manajemen Keuangan

Mendapatkan Dana Perusahaan / Kebijakan Pendanaan
Menggunakan Dana Perusahaan / Kebijakan Investasi
Membagi Keuntungan (laba) Perusahaan / Kebijakan Deviden

a.   Bidang Keputusan Pendanaan

    Untuk melakukan investasi diperlukan sejumlah dana yang harus diperoleh / digali oleh perusahaan (financing decision). Dana ini dapat diperoleh dari : Pasar Modal (dalam bentuk saham), Pinjaman dalam bentuk obligasi, atau pinjaman kepada Bank atau lembaga keuangan bukan bank.

b.   Bidang Keputusan Investasi
    Investasi merupakan aktivitas penggunaan dana dalam keseluruhan aset perusahaan. Secara garis besar keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang.

c.   Kebijakan Dividen
    Menyangkut tentang keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan seharusnya dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham ataukah laba tersebut sebaiknya ditahan guna investasi dimasa mendatang.


Time Value of Money (Nilai waktu dari uang)

Nilai Masa Depan (Future Value)

Merupakan nilai pada suatu waktu di masa datang dari sejumlah uang di masa sekarang atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga tertentu yang berlaku di pasar keuangan.

Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk aktivitas bisnis.

Nilai Sekarang (Present Value)

Merupakan nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi hasil investasi. Nilai sekarang disebut juga “diskonto”.

Tingkat diskonto (tingkat kapitalisasi) yaitu tingkat bunga yang digunakan yang digunakan untuk mengubah nilai masa depan menjadi nilai sekarang.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana penerimaan uang di masa depan.


Perhitungan Nilai Waktu dari Uang

Bunga Tetap (Fixed Rate)

Perhitungan bunga ini sangat sederhana, yang diperhitungkan dengan besarnya pokok yang sama dan tingkat bunganya juga sama pada setiap waktu. Walaupun pokok pinjaman pada kenyataannya sudah berkurang sebesar angsuran pokok pinjaman namun dalam perhitungan ini tetap digunakan standar perhitungan yang sama.

Contoh :
Perusahaan akan meminjam uang dari bank untuk membiayai proyek investasi sebesar Rp 10.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun dalam waktu 4 tahun dan diangsur 4 kali. Maka bunga yang harus dibayar seperti berikut :



 Rumus :
I        = PV.n.i
FV     = PV+I
         = PV + (PV.n.i)
FV    = PV(1 + (n.i))
          = 10.000.000(1 +(4 x 0,15))
FV     = 16.000.000

Keterangan :
I        = Besarnya keseluruhan bunga
PV    = Besarnya pinjaman (nilai saat ini)
n       = Jumlah tahun/bulan
i        = Tingkat bunga
FV    = Jumlah yang harus dibayarkan (nilai masa depan)

Nilai Majemuk (Future Value)
Nilai majemuk (compound value) adalah penjumlahan dari sejumlah uang permulaan/pokok dengan bunga yang diperolehnya selama periode tertentu, apabila bunga tidak diambil pada setiap saat.


FV = PV (1+i)n
FV = 10.000.000(1+0,15)5
FV =10.000.000 x 2,011
FV = 20.110.000

Nilai Sekarang (Present Value)
Present value (nilai sekarang) merupakan kebalikan dari compound value/nilai majemuk adalah besarnya jumlah uang, pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah uang yang baru akan diterima beberapa waktu/periode yang akan datang.

Jadi present value menghitung nilai uang pada waktu sekarang bagi sejumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian.

Berapa nilai sekarang dari sejumlah uang sebesar Rp 10.000.000,00 yang baru akan diterima pada akhir tahun ke-5 bila didasarkan tingkat bunga 15% dengan bunga majemuk?

PV          = 10.000.000
                    (1+0,15)5
            
              = 10.000.000
                     2,011

              = 4.972.650


Nilai Majemuk dari Anuitas (Future Value of Anuity)

Annuitas atau annuity merupakan seri dari pembayaran sejumlah uang dengan sejumlah yang sama selama periode waktu tertentu pada tingkat bunga tertentu.

FV (A)  =  nilai anuitas pada waktu = n
A          =  nilai individu peracikan pembayaran di masing-masing periode
i            = tingkat bunga yang akan ditambah untuk setiap periode waktu
n           =  jumlah periode pembayaran

Perusahaan akan membayarkan pinjaman sebesar Rp 2.000.000,00 dalam 5 tahun setiap akhir tahun berturut-turut dengan bunga 15%, tetapi pembayarannya akan dilakukan pada akhir tahun ke-5. Berapa jumlah majemuk dari uang tersebut(compound sum)?

FV(A)  = 2.000.000    (1+0,15)5 - 1
                                          0,15
FV(A)  = 2.000.000x 6,742

FV(A)  = 3.484.000

Nilai Sekarang dari Anuitas (Present Value of Anuity)

Perhitungan nilai sekarang (present value) dari suatu annuity adalah kebalikan dari perhitungan jumlah nilai majemuk dari suatu annuity.



Contoh:
Bank akan menawarkan kepada perusahaan uang sebesar Rp 2.000.000,00 per tahun yang diterima pada akhir tahun dengan bunga yang ditetapkan 15% per tahun.

Maka berapa present value/nilai sekarang dari sejumlah penerimaan selama 5 tahun?












Thursday, April 7, 2016

Pencatatan Transaksi Valas

TRANSAKSI MATA UANG ASING


1. Pembelian dalam mata uang asing

-Pembelian / Penjualan dalam mata uang asing harus dinyatakan dalam kurs yang berlaku.
-Selisih kurs antara tgl pembelian dan tgl neraca dicatat sebagai Keuntungan/ kerugian selisih kurs.

Contoh:
    Pada 10 Desember 2015, PT P membeli 200 unit barang dagangan  @ $ 100. pada saat pembelian kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2015……….Jurnal PT.P  pada saat pembelian (transaksi)
    Persediaan……………Rp 200.000.000
              Hutang………………….Rp 200.000.000
    (200 x $ 100 x Rp 10.000)

31-12-2015……….Jurnal penyesuaian PT.P  utk mengakui kerugian selisih kurs:
    Rugi Selisih kurs……….Rp 20.000.000
            Hutang…………………….Rp 20.000.000
    (200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

20-01-2016………….Jurnal pembayaran PT.P  :
    Rugi selisih kurrs………..Rp 20.000.000
    Hutang…………………..Rp 220.000.000
             Kas………………………….Rp 240.000.000
   
    (200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
    (200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)

2. Penjualan dalam mata uang asing

Contoh:
    Pada 10 Desember 2016, PT P menjual 200 unit barang dagangan  @ $ 100. pada saat penjualan kurs tukar adalah Rp 10.000 per $1, sedangkan kurs pada saat tutup buku Rp 11.000, per $1, dan kurs pelunasan pada 20 Januari tahun berikutnya Rp 12.000 per $1 maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah:

10-12-2016……….Jurnal PT.P  pada saat penejualan (transaksi)
    Piutang……………Rp 200.000.000
                 Penjualan………………….Rp 200.000.000
    (200 x $ 100 x Rp 10.000)

31-12-2016……….Jurnal penyesuaian PT.P  utk mengakui keuntungan selisih kurs:
    Piutang………………………..….Rp 20.000.000
                Keuntungan selisih kurs…………………….Rp 20.000.000
    (200 x $ 100 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)


20-01-2017………….Jurnal pembayaran PT.P  :
   
    Kas…………………..Rp 240.000.000
                 Laba selisih kurrs……………….Rp 20.000.000
                 Piutang………………………….Rp 220.000.000
   
    (200 x $100 x Rp 12.000 – Rp 11.000=Rp 20.000.000)
    (200 x $100 x Rp 12.000=Rp 240.000.000)


KONTRAK FORWARD

    Adalah kurs jual/beli dimasa yang akan datang yang disepakati sekarang.
    Misal pada 1 Nov 2016 PT.P sepakat mengikat kontrak 90 hari membeli $1.000 dengan kurs Rp 10.000 per $1 dimana  pembelian akan dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2017 (eksekusi).
   
    Kurs Forward 30 hari tgl 31 Desember adalah Rp 11.000 per $1
   
    Kurs spot (yaitu kurs berlaku pada saat itu atau pada saat kontrak terjadi) adalah Rp 9.000 per $1. pada 31 des 2016 Kurs yang berlaku adalah Rp 9.500 per $1 sedangkan kurs pada saat pelunasan Rp 12.000 per $1. atas transaksi ini maka jurnal yang dilakukan adalah:


-Jurnal PT.P  Pada saat kontrak 10 Nov 2016
        Piutang Kontrak…………..Rp 10.000.000
            Hutang Kontrak Forward…………..Rp 10.000.000
        ($1.000 x Rp 10.000)

-Jurnal PT.P  pada saat 31 des 2016:
        Piutang Kontrak…………….Rp 1.000.000
            Keuntungan Selisih kurs……..Rp 1.000.000
        ($1.000 x (Rp 11.000 – Rp 10.000)

       
-Jurnal Pada saat eksekusi 1 Februari 2017
        Kas…………………………..Rp 12.000.000
            Keuntungan selisih kurs………….Rp 1.000.000
            Piutang Kontrak…………………..Rp 11.000.000

        ($1.000 x Rp 12.000=Rp 12.000.000)
        ($1.000 x 12.000 – Rp 11.000=Rp 1.000.000)
   
-Jurnal Pembayaran hutang kontrak 1 februari 2017:
        Hutang Kontrak………….Rp 10.000.000
            Kas……………………………..Rp 10.000.000

Sunday, April 3, 2016

Pengertian Intellectual Capital

Definisi  intellectual  capital  yang  ditemukan  dalam  beberapa  literatur cukup kompleks dan beragam. Secara umum, modal intelektual adalah ilmu pengetahuan atau daya pikir, yang dimliki oleh perusahaan, tidak memiliki bentuk fisik (tidak berwujud), dan dengan adanya modal intelektual tersebut, perusahaan akan  mendapatkan  tambahan  keuntungan  atau  kemapanan  proses  usaha  serta memberikan  perusahaan  suatu  nilai  lebih  dibanding  dengan  kompetitor  atau perusahaan lain (Ellanyndra, 2011).

“Intellectual capital’’ adalah sebuah istilah yang diberikan untuk dapat mengkombinasikan intangible asset dari pasar, property intelektual, infrastruktur dan pusat manusia yang menjadikan suatu perusahaan dapat berfungsi.” Stewart (1997 dalam Tan et al., 2007) menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi tiga konstruk utama dari IC, yaitu: human capital (HC),structural capital (SC), dan customer capital (CC). Menurut Bontis et al. (2000), secara sederhana  HC  merepresentasikan  individual  knowledge  stock  suatuorganisasi yang   dapat direpresentasikan oleh karyawannya. dalam penelitian ini, penulis mengambil pendapat para ahli seperti Edvinson (1997), Stewart (1998), Bontis (2002), juga Ting dan Lean (2009) yang mengelompokkan Intellectual Capital ke dalam 3(tiga) bagian, yaitu : 1. Human capital (HC), 2. Structural capital (SC), 3. Relational capital (RC) atau customer capital (CC). Adapun untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat jelaskan  berikut ini:

1. Human capital (HC)

Human capital merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Pada Human capital inilah terdapat sumber innovation dan improvement. Akan tetapi merupakan komponen yang sulit diukur (Sawarjuwono dan Kadir, 2003) dalam Pramelasari  2010.  Human  capital  merupakan  sumber  innovation  dan improvement, karena didalamnya terdapat pengetahuan, ketrampilan dan kompentensi yang dimiliki oleh karyawan perusahaan. Human capital dapat meningkat    jika    perusahaan    dapat    memanfaatkan    dan    mengembangkan pengetahuan, kompentensi dan keterampilan karyawannya secara efisien. Oleh karena itu, human capital merupakan sumber daya kunci yang dapat menciptakan keunggulan kompetitif perusahaan sehingga perusahaan mampu bersaing dan bertahan di lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan memiliki karyawan yang berkeahlian  dan berketerampilan, maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut. Meningkatnya kinerja perusahaan juga akan meningkatkan persepsi pasar.
HC merupakan kombinasi dari genetic inheritance; education; experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis perusahaan.  Lebih lanjut Bontis et al. (2000) menyebutkan bahwa SC meliputi seluruh nonhuman storehouses of knowledge dalam organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah database, organisational charts, process manuals, strategies, routines dan segala hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari pada nilaimaterialnya.

2. Structural capital (SC)

Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerjabisnis secara keseluruhan, misalnya : sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, dan filosofi manajemen (Sawarjuwono dan Kadir dalam Pramelasari,2010).

3. Relational capital (RC) atau customer capital (CC)

Relational   capital   merupakan   hubungan   yang  harmonis   association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya,hal itu   baik yang berasal dari para pemasok, pelanggan dan juga pemerintah dan masyarakat. Relational   capital   dapat   muncul   dari   berbagai   bagian   diluar   lingkungan perusahaan yang dapat menambah nilai bagi perusahaan (Sawarjuwono dan Kadir dalamPramelasari,2010).  Sedangkan  tema  utama  dari  CC  adalah  pengetahuan yang melekat dalam marketing channels dan customer relationship dimana suatu organisasi mengembangkannya melalui jalannya bisnis (Bontis et al., 2000). Ada sedikit ketidakjelasan dalam membedakan antara IC, aset tidak berwujud (intangible assets), dan kekayaan intelektual (intellectual property).

Saturday, April 2, 2016

Analisa Laporan Keuangan

Pengertian Analisa Laporan Keuangan

Jumingan (2011:42) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui keadaan keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahaan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Kegiatan analisis ini juga dilakukan dengan tujuan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan.

Tujuan Analisa Laporan Keuangan

Harahap (2013:195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain :

1.    Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
       keuangan biasa.
2.    Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan
       keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3.    Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4.    Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
       laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
       dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5.    Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori yang
       terdapat di lapangan seperti untuk prediksi atau (rating).
6.    Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain
       apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan
       juga.
7.    Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8.    Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain umumnya atau dengan
       standar industri normal atau standar ideal.
9.    Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
       hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
10.  Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
       datang.

Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan dan penurunan tersebut.

Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan

Harahap (2013:298) mengungkapkan bahwa analisis rasio keuangan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :
1.    Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2.    Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik
       seperti berikut ini :
a.    Bahan pelindung rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement
       yang dapat dinilai bias atau subjective.
b.    Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan
       harga pasar.
c.    Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d.    Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh
       perusahaan yang berbeda
3.    Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
4.    Dua Perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak
       sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.


Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna adalah laporan keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan banyak informasi mengenai kinerja manajemen dan kesehatan perusahaan. Namun tidak dapat dipungkiri laporan keuangan masih memiliki banyak kekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak, oleh karena itu dibutuhkanlah analisis atas laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan perusahaan.
Muhammad Nuh dan Suhajar Wiyoto (2011:7) mengatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (capital statement) dan neraca (balance sheet) serta laporan tambahan seperti arus kas (cash flow).

Sedangkan menurut Mulyo Agung dan Bambang Hermanto (2012:2) mengatakan bahwa laporan keuangan berisikan informasi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk menetapkan kebijakan di masa yang akan datang.
Maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi, sedangkan yang lainnya merupakan laporan pelengkap untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.


Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat karena memiliki tujuan-tujuan tertentu. Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung (2012:96) berikut adalah tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu :
1.    Memberikan informasi tentang jenis dan juga aset (harta) yang dimiliki oleh perusahaan pada
       saat ini.
2.    Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan
       saat ini.
3.    Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode
       tertentu.
4.    Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada
       periode tertentu.
5.    Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aset, pasiva, dan modal
       perusahaan.
6.    Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7.    Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8.    Informasi keuangan lainnya.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Adalah laporan sistematis tentang aset, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

1.    Aset
Menurut Jumingan (2014:13), aset adalah bentuk dari penambahan modal perusahaan, bentuknya berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyakatan dengan jelas, diukur dalam satuan uang. Aset dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a.    Aset Lancar (Current Asset)
Harta yang dimilik perusahaan yang dapat ditukarkan menjadi uang dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Menurut Munawir (2011:14) aset lancar adalah uang kas dan aset lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dalam aset lancar, yaitu :

1)    Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, simpanan perusahaan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.

2)    Investasi jangka pendek (surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.


3)    Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal tertentu yang disebut termin kredit.
4)    Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih ada di gudang atau masih belum laku terjual.

5)    Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain.


b.    Aset Tidak Lancar (Non Current Asset)
Adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunya umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan), dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aset tidak lancar, yaitu :

1)    Investasi jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau bahkan melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanmkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti obligasi dari perusahaan lain.

2)    Aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain-lain.

3)    Aset tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Assets)  adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti hak cipta, merk dagang, goodwill.

4)    Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari setahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan pada periode-periode berikutnya, seperti biaya penelitian.

5)    Aset lain-lain adalah aset perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, seperti gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian.

2.    Hutang
Menurut Jumingan (2014:24), hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau memenuhi tagihan yang berasal dari kreditur tersebut. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a.    Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, penghasilan yang diterima dimuka.

b.    Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi hutang obligasi, hutang bank.

3.    Modal
Menurut Bambang Wahyudiono (2014:26), modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, laba ditahan, atau kelebihan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.

Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Menurut Bambang Wahyudiono (2014:31), laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan, biaya dan laba perusahaan dalam periode tertentu. Komponen laporan laba rugi diantaranya adalag sebagai berikut, yaitu :

1.    Penjualan (Sales)
Penjualan merupakan pendapatan yang timbul dari pelakasanaan aktivitas normal perusahaan.

2.    Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Harga pokok penjualan merupakan harga pokok dari barang yang dijual untuk menghasilkan penjualan, dimana harga pokok ini merupakan komponen terbesar dari seluruh biaya yang dilaporkan di laporan laba rugi.

3.    Biaya Operasional (Operating Expenses)
Biaya usaha yang timbul sehubungan dengan penjualan barang dan jasa dan penyelenggaraan fungsi administrasi dan umum dari perusahaan yang bersangkutan.

Friday, April 1, 2016

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP Bagian 1

SAK ETAP:  Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik .

ETAP adalah entitas yang:
  • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
  • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.  Contoh : pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, & lembaga pemeringkat kredit.
Manfaat SAK ETAP:
  • Diharapkan dgn adanya SAK ETAP perusahaan kecil, menengah, mampu untuk menyusun laporan keuangannya sendiri, dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha.
  • Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS.
  • Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

Perbedaan pokok SAK ETAP PSAK - IFRS

  • SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
  • SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.
  • SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
  • SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAKIFRS boleh memilih cost model atau model reavaluasi.


Perbedaan dalam Penyajian Laporan Keuangan

 
 


Perbedaan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian 




Analisa Laporan Keuangan PT Pan Brothers Tbk - Sejarah

Sejarah PT Pan Brothers TBK PT. Pan Brothers Tbk (PBRX) adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dengan produksi utamanya ber...