Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Jumingan (2011:42) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui keadaan keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahaan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Kegiatan analisis ini juga dilakukan dengan tujuan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan.
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Harahap (2013:195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan
keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori yang
terdapat di lapangan seperti untuk prediksi atau (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain
apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan
juga.
7. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain umumnya atau dengan
standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
datang.
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan dan penurunan tersebut.
Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan
Harahap (2013:298) mengungkapkan bahwa analisis rasio keuangan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik
seperti berikut ini :
a. Bahan pelindung rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement
yang dapat dinilai bias atau subjective.
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan
harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh
perusahaan yang berbeda
3. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
4. Dua Perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak
sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
Jumingan (2011:42) menjelaskan bahwa analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau tren untuk mengetahui keadaan keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahaan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Kegiatan analisis ini juga dilakukan dengan tujuan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan.
Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Harahap (2013:195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan
keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan
keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori yang
terdapat di lapangan seperti untuk prediksi atau (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan kata lain
apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan
juga.
7. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain umumnya atau dengan
standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan,
hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya.
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan
datang.
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan cara membandingkan angka rasio laporan keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen dapat menilai apakah kinerja perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan pada tahun tersebut, sehingga pihak manajemen dapat mengambil tindakan untuk menanggapi kenaikan dan penurunan tersebut.
Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan
Harahap (2013:298) mengungkapkan bahwa analisis rasio keuangan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik
seperti berikut ini :
a. Bahan pelindung rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement
yang dapat dinilai bias atau subjective.
b. Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan
harga pasar.
c. Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.
d. Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh
perusahaan yang berbeda
3. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.
4. Dua Perusahaan yang dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak
sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete