Pengertian Laporan Keuangan
Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna adalah laporan keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan banyak informasi mengenai kinerja manajemen dan kesehatan perusahaan. Namun tidak dapat dipungkiri laporan keuangan masih memiliki banyak kekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak, oleh karena itu dibutuhkanlah analisis atas laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan perusahaan.
Muhammad Nuh dan Suhajar Wiyoto (2011:7) mengatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (capital statement) dan neraca (balance sheet) serta laporan tambahan seperti arus kas (cash flow).
Sedangkan menurut Mulyo Agung dan Bambang Hermanto (2012:2) mengatakan bahwa laporan keuangan berisikan informasi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk menetapkan kebijakan di masa yang akan datang.
Maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi, sedangkan yang lainnya merupakan laporan pelengkap untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat karena memiliki tujuan-tujuan tertentu. Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung (2012:96) berikut adalah tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aset (harta) yang dimiliki oleh perusahaan pada
saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan
saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode
tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada
periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aset, pasiva, dan modal
perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Adalah laporan sistematis tentang aset, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
1. Aset
Menurut Jumingan (2014:13), aset adalah bentuk dari penambahan modal perusahaan, bentuknya berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyakatan dengan jelas, diukur dalam satuan uang. Aset dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Aset Lancar (Current Asset)
Harta yang dimilik perusahaan yang dapat ditukarkan menjadi uang dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Menurut Munawir (2011:14) aset lancar adalah uang kas dan aset lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dalam aset lancar, yaitu :
1) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, simpanan perusahaan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
2) Investasi jangka pendek (surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
3) Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal tertentu yang disebut termin kredit.
4) Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih ada di gudang atau masih belum laku terjual.
5) Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain.
b. Aset Tidak Lancar (Non Current Asset)
Adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunya umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan), dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aset tidak lancar, yaitu :
1) Investasi jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau bahkan melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanmkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti obligasi dari perusahaan lain.
2) Aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain-lain.
3) Aset tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Assets) adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti hak cipta, merk dagang, goodwill.
4) Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari setahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan pada periode-periode berikutnya, seperti biaya penelitian.
5) Aset lain-lain adalah aset perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, seperti gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian.
2. Hutang
Menurut Jumingan (2014:24), hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau memenuhi tagihan yang berasal dari kreditur tersebut. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, penghasilan yang diterima dimuka.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi hutang obligasi, hutang bank.
3. Modal
Menurut Bambang Wahyudiono (2014:26), modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, laba ditahan, atau kelebihan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menurut Bambang Wahyudiono (2014:31), laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan, biaya dan laba perusahaan dalam periode tertentu. Komponen laporan laba rugi diantaranya adalag sebagai berikut, yaitu :
1. Penjualan (Sales)
Penjualan merupakan pendapatan yang timbul dari pelakasanaan aktivitas normal perusahaan.
2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Harga pokok penjualan merupakan harga pokok dari barang yang dijual untuk menghasilkan penjualan, dimana harga pokok ini merupakan komponen terbesar dari seluruh biaya yang dilaporkan di laporan laba rugi.
3. Biaya Operasional (Operating Expenses)
Biaya usaha yang timbul sehubungan dengan penjualan barang dan jasa dan penyelenggaraan fungsi administrasi dan umum dari perusahaan yang bersangkutan.
Salah satu sumber informasi yang penting bagi para pengguna adalah laporan keuangan dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi adalah melalui laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan banyak informasi mengenai kinerja manajemen dan kesehatan perusahaan. Namun tidak dapat dipungkiri laporan keuangan masih memiliki banyak kekurangan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak, oleh karena itu dibutuhkanlah analisis atas laporan keuangan yang digunakan untuk menganalisis dan menafsirkan laporan tersebut sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkembangan perusahaan.
Muhammad Nuh dan Suhajar Wiyoto (2011:7) mengatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang terdiri dari laporan perhitungan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (capital statement) dan neraca (balance sheet) serta laporan tambahan seperti arus kas (cash flow).
Sedangkan menurut Mulyo Agung dan Bambang Hermanto (2012:2) mengatakan bahwa laporan keuangan berisikan informasi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk menetapkan kebijakan di masa yang akan datang.
Maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama terdiri atas neraca, laporan laba rugi, sedangkan yang lainnya merupakan laporan pelengkap untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat karena memiliki tujuan-tujuan tertentu. Menurut Bambang Hermanto dan Mulyo Agung (2012:96) berikut adalah tujuan penyusunan laporan keuangan, yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aset (harta) yang dimiliki oleh perusahaan pada
saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan
saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode
tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada
periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aset, pasiva, dan modal
perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Adalah laporan sistematis tentang aset, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
1. Aset
Menurut Jumingan (2014:13), aset adalah bentuk dari penambahan modal perusahaan, bentuknya berupa harta kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyakatan dengan jelas, diukur dalam satuan uang. Aset dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Aset Lancar (Current Asset)
Harta yang dimilik perusahaan yang dapat ditukarkan menjadi uang dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Menurut Munawir (2011:14) aset lancar adalah uang kas dan aset lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Berikut ini terdapat lima unsur pokok dalam aset lancar, yaitu :
1) Kas atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, simpanan perusahaan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet) setiap saat diperlukan oleh perusahaan.
2) Investasi jangka pendek (surat berharga) yang sifatnya sementara (jangka pendek) dengan maksud memanfaatkan uang kas untuk sementara belum dibutuhkan dalam operasi.
3) Piutang penghasilan (tagihan) atau penghasilan yang harus diterima adalah salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada perusahaan. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tanggal tertentu yang disebut termin kredit.
4) Persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih ada di gudang atau masih belum laku terjual.
5) Persekot atau biaya dibayar dimuka adalah pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain.
b. Aset Tidak Lancar (Non Current Asset)
Adalah aset yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunya umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan), dan berikut ini terdapat lima unsur pokok dari aset tidak lancar, yaitu :
1) Investasi jangka panjang, bagi perusahaan yang cukup besar dalam arti mempunyai kekayaan atau modal yang cukup atau bahkan melebihi yang dibutuhkan maka perusahaan ini dapat menanmkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya, seperti obligasi dari perusahaan lain.
2) Aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain-lain.
3) Aset tetap tidak berwujud (Intangible Fixed Assets) adalah kekayaan perusahaan yang secara fisik tidak tampak, tetapi merupakan suatu hak yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti hak cipta, merk dagang, goodwill.
4) Beban yang ditangguhkan adalah menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang (lebih dari setahun), atau suatu pengeluaran yang akan dibebankan pada periode-periode berikutnya, seperti biaya penelitian.
5) Aset lain-lain adalah aset perusahaan yang tidak dapat atau belum dapat dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya, seperti gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian.
2. Hutang
Menurut Jumingan (2014:24), hutang menunjukkan sumber modal yang berasal dari kreditur. Dalam jangka waktu tertentu pihak perusahaan wajib membayar kembali atau memenuhi tagihan yang berasal dari kreditur tersebut. Hutang atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, penghasilan yang diterima dimuka.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi hutang obligasi, hutang bank.
3. Modal
Menurut Bambang Wahyudiono (2014:26), modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal, laba ditahan, atau kelebihan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menurut Bambang Wahyudiono (2014:31), laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan, biaya dan laba perusahaan dalam periode tertentu. Komponen laporan laba rugi diantaranya adalag sebagai berikut, yaitu :
1. Penjualan (Sales)
Penjualan merupakan pendapatan yang timbul dari pelakasanaan aktivitas normal perusahaan.
2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
Harga pokok penjualan merupakan harga pokok dari barang yang dijual untuk menghasilkan penjualan, dimana harga pokok ini merupakan komponen terbesar dari seluruh biaya yang dilaporkan di laporan laba rugi.
3. Biaya Operasional (Operating Expenses)
Biaya usaha yang timbul sehubungan dengan penjualan barang dan jasa dan penyelenggaraan fungsi administrasi dan umum dari perusahaan yang bersangkutan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete